Pada proses penangkaran kenari, yang ditunggu tunggu adalah pada saat kenari sudah bertelur, kemudian mengeram dan akhirnya menetaskan kenari anakan. Pada proses ini penangkar memang boleh sedikit gembira namun sebaiknya lebih waspada, sebab pada proses proses tersebut sering terjadi kegagalan. Para penangkar sebaiknya lebih memperhatikan keadaan rentan ini.
Proses pengeraman telur burung kenari normalnya memakan waktu selama 14 hari, setelah itu kemudian telur akan menetas. Pada beberapa kasus terkadang terdapat kendala sehingga telur tidak menetas atau terlambat menetas. Ada beberapa penyebab sehingga telur tidak menetas atau menetas namun lebih dari waktu normalnya. Penyebab telur kenari terlambat menetas adalah karena:
Proses pengeraman tidak baik adalah penyebab utama telur gagal menetas. Telur seringkali mengalami gagal menetas dikarenakan induk tidak baik dalam mengerami telur-telurnya. Misalkan bila induk sering turun dari sarang, maka proses pengeraman telur tidak optimal. Suhu pengeraman menjadi berubah-ubah dan tidak stabil karena induk sering meninggalkan sarang.
Proses pengeraman induk kenari terhadap telur-telurnya dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
- Sifat atau karakter induk kenari, bila induk kenari suka keluar sarang dapat menjadi tanda bahwa sifat kenari yang dijadikan indukan kwalitasnya kurang baik. Namun, sebaiknya induk kenari tersebut diberikan kesempatan sampai periode bertelur setidaknya sampai tiga kali. Bila sifat tersebut tidak kunjung membaik maka induk sebaiknya diganti.
- Terdapat pejantan di sekitar sangkar yang digunakan untuk mengeram. Dengan adanya pejantan disekitar pengeraman dapat mengganggu proses pengeraman. Bila kenari betina mendengar kicauan kenari jantan, kenari betina menganggap bahwa dia sedang dirayu. Maka sebaiknya pada saat induk betina mengerami telurnya, burung kenari jantan diletakkan di tempat yang agak jauh dari jangkauan kenari betina.
- Lalu lalang manusia seringkali juga dapat menghambat proses pengeraman dan bahkan bila kenari merasa stres dapat menggagalkan proses pengeraman. Sebaiknya pada proses pengeraman sangkar kenari diletakkan di tempat yang tidak dilalui manusia atau diletakkan di tempat yang agak tinggi atau dapat juga memberikan tutup berupa kertas atau triplek pada sangkar sehingga kenari tidak dapat melihat orang berlalu lalang di sekitar sangkar.
- Suhu ruang terlalu dingin merupakan penyebab yang jarang terjadi. Pada umumnya suhu yang baik untuk penangkaran kenari adalah 27 derajat celsius. Jika suhu ruang dalam ruangan tempat penangkaran jauh dibawah suhu optimal tersebut akan dapat mempengaruhi induk dan telur yang dierami. Kemungkinan yang terjadi telur akan terlambat atau bahkan janin yang terbentuk akan mati dalam cangkang. Untuk menghindari hal ini sebaiknya penangkar memberikan suhu yang cukup dapat melalui lampu 5 watt, sirkulasi udara yang baik dan kelembapan yang terkontrol.
- Goncangan atau benturan merupakan penyebab yang sering menjadi penyebab gagalnya proses penangkaran. Telur terdiri dari beberapa penyusun diantaranya kuning telur, putih telur, selaput atau membran, rongga udara, kalaza dan cangkang telur. Bila terjadi goncangan yang keras posisi dan penyusun telur dapat menjadi rusak. Sehingga telur gagal menetas. Tali kuning telur sebagai pengikat kuning telur dapat terputus sehingga posisi kuning telur di dalam albumen tidak seimbang. Goncangan keras juga dapat menyebabkan kantong kuning telur pecah. Untuk menghindari hal ini maka tidak ada jalan lain selain menempatkan sangkar penangkaran di tempat yang stabil atau tanpa goncangan.
- Kondisi sarang yang basah seringkali dapat menyebabkan induk betina kenari yang sedang mengeram merasa tidak nyaman. Sarang untuk penangkaran harus bebas dari tetesan air. Bila ada tetesan air dapat menyebabkan kondisi sarang menjadi lembab atau basah. Selain dapat mengganggu kenyamanan, air juga dapat mempengaruhi suhu pengeraman. Agar penangkar terhindar dari hal ini maka sebaiknya sangkar di tempatkan di tempat yang beratap baik dan tidak bocor. Atau penangkar dapat menutup sangkar bagian atas dengan mika atau bahan tahan air lainnya.
Itulah tadi beberapa faktor yang dapat menyebabkan telur kenari terlambat menetas atau bahkan gagal menetas. Dengan memperhatikan bagaimana proses pengeraman yang dilakukan induk kenari, kita dapat mengidentifikasi penyebab kegagalan secara dini dan dapat segera melakukan tindakan secepatnya agar dapat menyelamatkan anakan kenari sehingga dapat menetas.
Posting Komentar